Media – Pelatih Shin Tae-yong menemukan dirinya berada dalam sorotan saat laga antara Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea U-23 di playoff Olimpiade Paris 2024.
Pertandingan yang berlangsung di Clairefontaine, Paris, Prancis pada Kamis (9/5) malam WIB menampilkan momen kontroversial yang melibatkan pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Ketegangan terjadi ketika Guinea mendapatkan keuntungan dari sebuah penalti di babak pertama melalui tendangan dari Ilaix Moriba.
Namun, momen yang paling mencolok terjadi di menit ke-72 ketika Guinea diberikan kesempatan untuk penalti kedua.
Hal ini terjadi setelah bek Timnas Indonesia U-23, Alfeandra Dewangga, dianggap melakukan pelanggaran terhadap penyerang Guinea, Algassime Bah, di dalam kotak penalti.
Reaksi keras tak terhindarkan dari pemain-pemain Indonesia, termasuk protes yang dilancarkan oleh pelatih Shin Tae-yong terhadap keputusan wasit.
Shin dengan tegas mengecam keputusan wasit yang memberikan tendangan penalti kedua untuk Guinea U-23. Namun, protesnya justru membuatnya mendapatkan kartu kuning dari wasit.
Tak puas dengan keputusan tersebut, Shin terus memprotes dengan keras. Ia bahkan berteriak ‘bola’ kepada wasit dalam upaya menegaskan ketidakpuasannya.
Namun, tindakannya itu justru membuatnya mendapatkan kartu kuning kedua, yang pada akhirnya berujung pada kartu merah.
Beruntung bagi Timnas Indonesia U-23, penalti yang dieksekusi oleh Algassime Bah gagal menghasilkan gol.
Meskipun demikian, Guinea U-23 tetap memimpin dengan skor 1-0 melalui gol dari Illaix Moriba di babak pertama.
Meskipun kehilangan pelatih mereka di pinggir lapangan, masih ada kesempatan bagi Timnas Indonesia U-23 untuk bangkit dalam sisa waktu yang tersisa. Dengan 10 menit tersisa, semangat untuk menyamakan skor atau bahkan membalikkan keadaan masih terbuka lebar bagi tim asuhan Shin Tae-yong. Media Otoinfo
